Harga Emas Mendekati Rekor Baru, Investor Menunggu Data NFP

3 minutes reading
Tuesday, 2 Sep 2025 03:12 3 Banten Maju

Harga emas (XAUUSD) melanjutkan reli ke level tertinggi dalam empat bulan terakhir, bergerak di atas $3.450 per troy ons pada perdagangan Senin lalu (1/9). Pasar AS relatif sepi karena libur Hari Buruh, namun ketidakpastian politik dan ekonomi di Washington menjaga minat kuat investor pada logam mulia. Ketegangan seputar independensi Federal Reserve (The Fed) serta isu perang dagang kembali menekan Dolar AS, membuka ruang lebih besar bagi reli emas.

Menurut analis Dupoin Futures Indonesia, Andy Nugraha, indikator teknikal masih berpihak pada pembeli. “Kombinasi pola candlestick dan pergerakan Moving Average menunjukkan tren bullish semakin solid. Jika momentum bertahan, XAU/USD bisa menguji area $3.525. Namun, bila koreksi terjadi, area $3.440 menjadi support terdekat yang perlu diperhatikan,” ungkap Andy.

Resistance $3.500 kini dianggap sebagai titik psikologis penting. Penembusan di atas level ini dengan volume kuat dapat membuka jalan menuju rekor baru, sementara kegagalan menembusnya bisa memicu aksi ambil untung jangka pendek.

Fokus utama pasar pekan ini adalah Nonfarm Payrolls (NFP) yang akan dirilis Jumat (5/9). Data ini dipandang sebagai katalis besar bagi arah kebijakan moneter The Fed. Sebelumnya, data inflasi menunjukkan harga konsumen naik hampir 3% secara tahunan, melampaui target 2% bank sentral.

Meskipun inflasi tetap tinggi, pasar tenaga kerja menunjukkan tanda pelemahan. Dalam pidatonya di Jackson Hole, Ketua The Fed Jerome Powell menekankan pentingnya data ketenagakerjaan dalam pengambilan keputusan. Indeks Harga PCE Inti untuk Juli tercatat naik 2,9% YoY, sesuai ekspektasi, namun pasar menilai tren disinflasi masih rapuh.

Saat ini, peluang pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan September diperkirakan mencapai 85%, menurut Prime Market Terminal. Harapan terhadap langkah dovish ini menjadi pendorong utama penguatan harga emas.

Ketidakpastian politik di AS turut memperkuat daya tarik emas. Upaya Presiden Donald Trump untuk memecat Gubernur The Fed, Lisa Cook, menimbulkan kekhawatiran serius terkait independensi kebijakan moneter. Sidang pengadilan terbaru berakhir tanpa keputusan, menunda kepastian hingga pekan ini.

Selain itu, keputusan Pengadilan Banding AS yang menyatakan sebagian besar tarif perdagangan ilegal menambah lapisan ketidakpastian di pasar. Situasi tersebut membuat investor semakin mencari perlindungan melalui aset safe haven, termasuk emas.

Sejumlah pejabat The Fed juga menambah sentimen positif bagi emas. Presiden The Fed San Francisco, Mary Daly, menyatakan bahwa sudah saatnya “mengkalibrasi ulang kebijakan agar lebih sesuai dengan kondisi ekonomi.” Nada serupa disuarakan oleh Gubernur Waller dan Bowman yang mengakui perlunya sikap lebih longgar, terutama karena tanda-tanda pelemahan tenaga kerja kian jelas.

Dengan tren teknikal yang bullish, fundamental yang mendukung, serta ketidakpastian politik yang berlanjut, prospek emas tetap positif dalam jangka pendek. Selama harga bertahan di atas $3.440, peluang menuju $3.525 tetap terbuka.

Namun, resistance di $3.500 akan menjadi ujian penting. Penembusan level ini bisa membuka ruang reli lebih lanjut, sementara kegagalan mengatasinya dapat memicu konsolidasi. Semua mata kini tertuju pada data NFP, yang akan menjadi penentu arah emas berikutnya.

Artikel ini jugatayang di vritimes

Featured

LAINNYA