Ekonomi Banten Tahun 2025, Diproyeksi Tumbuh 4,8-5,6 Persen

2 minutes reading
Saturday, 19 Oct 2024 14:59 0 13 Banten Maju

SERANG, BNR – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Banten memproyeksikan perekonomian Banten akan tumbuh sebesar 4,8 hingga 5,6 persen di 2025. Hal itu diungkapkan Kepala KPw BI Banten Banten, Ameriza M Moesa dalam agenda Economic Outlook 2025, di Hotel Aston Serang.

Ameriza mengatakan, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten, kondisi perekonomian di provinsi Banten terpantau stagnan atau landai sepanjang tahun 2024.

Tercatat pada kuartal kedua tahu 2024, ekonomi Banten tumbuh sebesar 4,70 persen atau masih dibawah ekonomi nasional sebesar 5,05 persen. Meski begitu, kondisi ini nyata lebih baik dibandingkan provinsi lain di wilayah Jawa.

Bahkan pada 2025 diproyeksi akan tumbuh dibandingkan dengan kondisi Banten saat ini.

“Sedikit membaik, karena ada faktor tambahan pembangunan dua proyek strategis nasional, dan satu kawasan ekonomi khusus, termasuk mulai beroperasinya PT Lotte Chemical Indonesia, serta jalan tol Serang Panimbang yang sudah jadi sehingga pariwisata bisa hidup,” katanya.

Kondisi perbaikan ekonomi Banten juga didorong oleh penurunan suku bunga acuan, meningkatnya sektor konstruksi, serta kinerja ekspor yang menguat ditopang oleh membaiknya komoditas ekspor pasar logam.

“Tahun 2024 terpantau flat, namun jika dibandingkan dengan wilayah lain kita bersyukur, karena lebih tinggi,” terangnya.

Ameriza menilai, pertumbuhan ekonomi tersebut juga dipengaruhi oleh tingkat inflasi di Banten sebesar 2,03 persen secara tahun berjalan.

“Dari Januari sampai September Banten inflasi di angka 2 persen, ini merupakan sejarah biasanya inflasi Banten itu ada di 3 persen,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Kantor OJK Jabodebek dan Provinsi Banten Roberto Akyuwen menambahkan, dari sisi kinerja perbankan kredit masyarakat dk Banten terus mengalami peningkatan, dari Rp203 triliun pada Juli 2024 menjadi Rp205 triliun pada Agustus 2024.

“Sebenarnya baik-baik saja semua potensi keuangan mendukung aktivitas ekonomi, semua bank mempunyai kinerja yang cukup baik,” katanya

Meski demikian, tantangan yang menjadi fokus utama ialah digitalisasi telah mengubah pola perilaku masyarakat di Indonesia termasuk di Banten dan secara tidak langsung juga berpengaruh terhadap kebutuhan masyarakat akan layanan keuangan
berbasis digital.

“Oleh sebab itu, OJK gencar melakukan edukasi kepada masyarakat, ASN, kepolisian, guru, pelajar dan harus ditelaah kembali segmen apa saja yang memang pas untuk dilakukan literasi dan inklusi keuangan secaramasif dan merata,” ungkap Roberto. (*)

No Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent Comments

No comments to show.

Featured

LAINNYA